Intro

Oktober 25, 2006

Dalam gelap kuberjalan, membelah belantara akal
Sendiri, sendiri, selalu sendiri

Pada terang kumerenung, mencari kesejatian
Mencari, mencari, selalu mencari

Pada ruang, pada waktu, aku ingin datang
Pada ruang, pada waktu, aku ingin datang

Gitar kayu kumainkan, suaranya lahirkan tanya
Bertanya, bertanya, selalu bertanya


Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi

Oktober 20, 2006

Raung buldozer gemuruh pohon tumbang
Berpadu dengan jerit isi rimba raya
Tawa kelakar badut-badut serakah
Tanpa HPH berbuat semaunya

Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu…

Oh mengapa…
Oh…oh…oooo…
Jelas kami kecewa
Menatap rimba yang dulu perkasa
Kini tinggal cerita pengantar lelap si buyung

Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia

Lestarikan hutan hanya celoteh belaka
Lestarikan hutan mengapa tidak dari dulu saja

oh…oh…oooo…

Jelas kami kecewa
Mendengar gergaji tak pernah berhenti
Demi kantong pribadi
Tak ingat rejeki generasi nanti

Bencana erosi selalu datang menghantui
Tanah kering kerontang
Banjir datang itu pasti
Isi rimba tak ada tempat berpijak lagi
Punah dengan sendirinya akibat rakus manusia


Ikrar

Oktober 20, 2006

Meniti hari meniti waktu
Membelah langit belah samudra

Ikhlaslah sayang kukirim kembang
Tunggu aku . . . . tunggu aku

Rinduku dalam semakin dalam
Perjalanan pasti kan sampai
Penantianmu semangat hidupku
Kau cintaku kau intanku

Do’akanlah sayang
Harapkanlah manis
Suami segera kembali

Suamimu . . . suami yang baik
Kutitipkan semua yang kutinggalkan
Kau jagalah semua yang mesti kau jaga
Permataku . . . . aku percaya padamu


Imitasi

Oktober 15, 2006

Join-join dong ayo kita kumpul duit
Dana siap kita berangkat

Pakaian rapi celana potongan napi
Taplak meja dirombak jadi dasi

Pergi kita cari sasaran
Malam ingin melepas keresahan

Lihat Popi pakai rok mini
Lihat Nancy pakai bikini

Tapi sayang sudah dibooking papi-papi

Otakku tegang begitupun kawan sejalan
Cepat putar haluan tancap gas kita ngacir
Pergi ke taman lawang

Paginya Toto malamnya Titi
Paginya Sunarto malam Sunarti
Paginya Ahmad malamnya Asye
Paginya Ismet malam Isye

Aku melongo persis kebo bego
Jidat mengkerut persis jidat Darto
Lihat itu potongan abisnya mirip perempuan